Kehamilan kembar mungkin menjadi dambaan bagi banyak orang. Namun, tidak sedikit pula orang yang merasa khawatir dengan risikonya. Bagi bunda yang ingin merencanakan kehamilan kembar, di ulasan kali ini kami akan menyajikan informasi seputar serba serbi hamil kembar. Yuk, simak.
Kehamilan kembar terjadi ketika dua sel telur berbeda dibuahi oleh dua sel sperma atau satu sel telur yang dibuahi sel sperma membelah diri menjadi dua. Hamil kembar tidak hanya dengan jenis kelamin yang sama, tetapi bisa juga berbeda.
Hal yang perlu diperhatikan saat hamil kembar
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kehamilan kembar:1. Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan yang sesuai sangat penting untuk menunjang kesehatan bayi. Pada kehamilan kembar, bunda disarankan untuk meningkatkan berat badan sekitar 17-25 selama masa kehamilan.Namun, bila bunda memiliki status overweight atau kelebihan berat badan harus membatasi kenaikan berat badan agar tidak mengalami obesitas. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi risiko komplikasi pada kehamilan.
2. Kebutuhan nutrisi
Keburuhan nutrisi pada ibu hamil kembar sering kali disalahartikan. Meski mengandung bayi kembar, bukan berarti bunda harus mengonsumsi makanan untuk tiga porsi orang sekaligus. Ibu yang hamil kembar rata-rata memerlukan ekstra 600 kalori dalam satu hari.Jika kebutuhan energi harian bunda adalah sekitar 2.000 kalori, maka bunda memerlukan sebanyak 2.600 kalori setiap hari selama masa kehamilan.
3. Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan secara rutin pada kehamilan kembar umumnya sama saja dengan kehamilan tunggal. Hanya saja, pemeriksaan dilakukan pada dua atau lebih janin. Selain itu, tidak ada pemeriksaan khusus yang ditujukan bagi kehamilan kembar.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Fakta tentang hamil kembar - Medikacare
Risiko kehamilan kembar
Kehamilan kembar memiliki risiko yang lebih besar terhadap kesehatan bunda dan janin. berikut adalah sejumlah risiko yang akan meningkat:1. Morning sickness lebih parah
Morning sickness merupakan istilah lain dari kondisi mual dan muntah pada ibu hamil. Hal ini dapat terjadi akibat peningkatan hormon selama beberapa minggu pertama kehamilan. Kondisi ini bisa bertambah parah akibat mengandung bayi kembar, stres, dan kelelahan berat.2. Kecacatan
Janin kembar sangat rentan mengalami hambatan tumbuh kembang. Hal ini dapat terjadi karena janin memperebutkan asupan nutrisi dari bunda. Perkembangan yang terhambat sangat berisiko membuat tubuh janin cacat atau memiliki ukuran tubuh yang kecil saat lahir.Selain itu, janin bisa mengalami twin-to-twin transfusion syndrome. Kondisi ini terjadi ketika salah satu janin mengambil pasokan darah yang lebih banyak dari satu plasenta. Bila tidak segera ditangani, akan berisiko membuat janin meninggal dalam kandungan.
3. Komplikasi pada ibu hamil
Ibu hamil dengan bayi kembar memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami berbagai komplikasi kehamilan. Komplikasi ini meliputi tekanan darah tinggi, preeklampsia, keguguran, hingga perdarahan selama hamil dan saat persalinan.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Macam-macam komplikasi kehamilan - Medikacare
4. Persalinan prematur
Persalinan umumnya terjadi pada usia kehamilan 37-40 minggu. Sementara pada kehamilan kembar, bayi cenderung lahir lebih cepat, yaitu di bawah usia kehamilan 37 minggu. Hal ini membuat ibu dengan hamil bayi kembar memiliki risiko lebih besar untuk melahirkan secara prematur.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Cara mencegah kelahiran prematur - Medikacare
Itulah serba serbi tentang hamil kembar yang perlu bunda ketahui. Hamil kembar tidak dapat dideteksi melalui test pack, melainkan dengan pemeriksaan oleh dokter kandungan untuk memastikannya.
Bila bunda dan pasangan ingin menjalani program hamil kembar, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter kandungan untuk melihat peluang keberhasilan dan risiko yang kemungkinan dapat terjadi.
goog